Implementation Completion Case Default Through Mechanism Lawsuit Simple: Decision Study Number : 4/ Rev.GS /2024/PN Gdt

Erlina B; M Cakra Bima

doi:10.62951/ijls.v2i2.347

Authors

Erlina B Universitas Bandar Lampung
M Cakra Bima Universitas Bandar Lampung

DOI:

https://doi.org/10.62951/ijls.v2i2.347

Keywords:

Simple Lawsuit, Implementation, Default, Supreme Court

Abstract

This study discusses the implementation of default case resolution through a simple lawsuit mechanism, referring to the case study of decision Number: 4/Pdt.G.S/2024/PN Gdt. Default or negligence in fulfilling obligations can cause disputes between the parties involved in the agreement. In Indonesia, one of the available alternative dispute resolutions is the simple lawsuit mechanism, which aims to provide convenience, efficiency, and accessibility for the public in claiming their rights legally. This study examines the process and procedures for resolving default disputes through simple lawsuits at the Gedong Tataan District Court, and analyzes how this mechanism can optimize justice and reduce the burden of cases in court.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A. BUKU-BUKU:

Abdul Kadir Muhammad. 2014. Hukum Perdata Indonesia. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Ahmad Miru dan Saka Pati. 2020. Hukum Perjanjian Penjelasan Makna Pasal-Pasal Perjanjian Bernama dalam KUH Perdata (BW). Sinar Grafika. Jakarta.

Endang Hardian dan Lukman Hakim. 2020. Hukum Acara Perdata di Indonesia Permasalahan Eksekusi dan Mediasi. Deepublish. Jakarta.

Yulia. 2018. Buku Ajar Hukum Acara Perdata. Unimal Press. Sulawesi.

Zainal Asikin. 2016. Hukum Perdata di Indonesia. Kencana, Makasar.

B. UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN LAINNYA:

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Tata Cara Penyelesaian Gugatan Sederhana.

Undang-Undnag Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman

C. SUMBER LAINNYA:

Cakra Putra Negara, Revalina Annisa Antoine, Evi Mutiara Marpaung, Christine T Purba dan Yuliana Munthe. 2022. Hapusnya Perikatan Akibat Musnahnya Barang Yang Terutang, Diponegoro Private Law Riview. Volume 9 No. 2.

Deasy Soeikromo.2014. Proses Pembuktian dan Penggunaan Alat-Alat Bukti Pada Perkara Perdata di Pengadilan. Jurnal Hukum Unsrat . Volume 2.No 1.

Dermina Dsalimunthe. 2017. Akibat Hukum Wanprestasi Dalam Perspektif Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW), Jurnal Al-Maqasid. Volume 3 No. 1.

Dwi Agustine. 2017. Pembaharuan Sistem Hukum Acara Perdata, Jurnal Rechtsvinding. Volume 1 No. 1.

https://indikator.co.id/wp-content/uploads/2024/01/RILIS-INDIKATOR-23-JANUARI-2024.pdf diakses pada tanggal 5 November 2024, Pukul 11.20 WIB.

https://law.ui.ac.id/gugatan-sederhana-sebagai-salah-satu-cara-menyelesaikan-sengketa/ diskses pada tanggal 3 oktober 2024, Pukul 07.04 WIB.

https://www.lsi.or.id/post/rilis-survei-lsi-01-maret-2023 diakses pada tanggal 9 November 2024, Pukul 10.22 WIB.

https://www.pa-sumenep.go.id/prosedur-pengajuan-gugatan-sederahan/ Pada Tanggal 28 Oktober 2024 Pukul 21.58.

Niru Anita Sinaga. 2018. Peran Asas-Asas Hukum Perjanjian Dalam Mewujudkan Tujuan Perjanjian. Jurnal Binamulia Hukum. Volume 7 No. 2, hlm. 111.

Nur Azza Morlin Iwanti dan Taun. 2022. Akibat Hukum Wanprestasi Serta Upaya Hukum Wanprestasi Berdasarkan Undang-Undang Yang Berlaku. Jurnal Ilmu Hukum The Juris. Volume 4 No. 2.

Shifa Adinatira Harviyani.2021. Penyelesaian Gugatan Sederhana Sebagai Pelaksanaan Asas Peradilan Sederhana, Cepat, dan Biaya Ringan Untuk Mewujudkan Acces to Justice. Jurnal verstek. Volume 9 No. 3.

Sri Wahyuningsih, Lukman Ilham, Irsyad Dahri.2018. Penerapan Sistem Gugatan Sederhana(Small Claim Court) Dalam Penyelesaian Perkara Wanprestasi. Di Pengadilan Negeri Makasar. Jurnal tomalebbi. volume 5 No. 1.

Zumrotul Wahidah. 2020. Berakhirnya Perjanjian Perspektif Hukum Islam dan Hukum Perdata, Jurnal Perdaban dan Hukum Islam. Volume 3 No. 2.