Enforcement Law Against Prisoners Prisoners in the Crime of Corruption of Bribery and Gratification

Case Study at Class I Correctional Institution Medan

Authors

  • Ryan Perdana Simamora Universitas Pembangunan Panca Budi
  • Rahul Ardian Fikri Universitas Pembangunan Panca Budi

DOI:

https://doi.org/10.62951/ijsl.v1i2.47

Keywords:

corruption, gratification, bribery, authority, public officials

Abstract

The State of Indonesia is a state of law, which means that all legal regulations in force in the State of Indonesia must be obeyed by citizens and state administrators. However, in fact, there are still many legal regulations that are violated by citizens and state administrators, such as in cases of corruption. Corruption in Indonesia is very rampant from year to year. Therefore, it is necessary to enforce the law on corruption in order to realize upholding the rule of law, upholding justice and realizing peace in society. However, it is very worrying, it turns out that the law enforcement of corruption in Indonesia is classified as very weak. This can be seen from the fact that there are still many lawmakers or law enforcers themselves who commit acts of corruption. The formulation of regulations regarding criminal acts of corruption is a long process that has been going on since the issuance of Law Number 1 of 1946 concerning Criminal Law Regulations on February 26, 1946 which made the legal basis for changing Wetboek van Strafrecht voor Netherlands Indie to Wetboek van Strafrecht (WvS), which later known as the Criminal Code. Until now, the regulations regarding criminal acts of corruption are still undergoing changes, with the latest amendments being through Law Number 20 of 2001 concerning Amendments to Law Number 31 of 1999 concerning Eradication of Corruption Crimes and Law Number 7 of 2006 concerning Ratification of the United Nations Convention Against Corruption , 2003 (United Nations Convention Against Corruption, 2003). From the long journey of formulating regulations regarding criminal acts of corruption, it turns out that legal loopholes are still found, especially in the regulation regarding criminal acts of corruption, bribery and gratuities.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia, “Menggagas Perubahan UU Tipikor: Kajian Akademik dan Draf Usulan Perubahan”, 2019.

Rae, Gradios Nyoman Tio. 2020. Good Governance dan Pemberantasan Korupsi. Jakarta: Saberro Inti Persada.

Widayati. 2018. “Penegakan Hukum dalam Negara Hukum Indonesia yang Demokratis”. Jurnal Publikasi Ilmiah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tindak pidana baik yang diatur di dalam maupun di luar KUHP yang tata cara penangannya memerlukan tata cara khusus (hukum acara khusus) yang memiliki perbedaan dari hukum acara yang berlaku umum.

Buku yang diterbitkan oleh KPK dengan judul “Memahami Untuk Membasmi” menggolongkan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 beserta perubahannya ke dalam 7 (tujuh) kategori.

Preventive measure dirumuskan di dalam Bab II UNCAC.Jaya, I Made Laut Mertha. 2020. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Quadrant

Ahmad Fahd Budi Suryanto. 2021. “Penegakan Hukum dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Suap Menyuap dan Gratifikasi di Indonesia”. Jurnal Dharmasisya. Vol. 1, No.2, 02 Juni 2021. Jakarta: Universitas Indonesia

Muh. Thezar dan St. Nurjannah. 2020. “Tindak Pidana Penggelapan dalam Jabatan”. Jurnal Alauddin Law Development. Vol. 2, No. 3, 03 November 2020. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin.

Yasmirah Mandasari Saragih. 2017. “Problematika Gratifikasi Dalam Sistem Pembuktian Tindak Pidana Korupsi (Analisis Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Uundang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”. Jurnal Hukum Responsif. Vol. 5, No. 5, Oktober 2017. Medan: Universitas Pembangunan Panca Budi.

Nur Mauliddar, Mohd. Din dan Yanis Rinaldi. 2017. “Gratifikasi Sebagai Tindak Pidana Korupsi Terkait Adanya Pelaporan Penerimaan Gratifikasi”. Jurnal Ilmu Hukum. Vol. 19, No.1, April 2017. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala UNCAC, artikel 21.

Republik Indonesia, Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, Pasal 5. 21 Ibid, Pasal 12B

Rae, Gradios Nyoman Tio. 2020. Good Governance dan Pemberantasan Korupsi. Jakarta: Saberro Inti Persada.

Faisal Santiago. 2017. “Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi oleh Penegak Hukum untuk Terciptanya Ketertiban Hukum”. Jurnal Pagaruyuang Law. Vol. 1, No.1, Juli 2017. Sumatera Barat: Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Oksidelfa Yanto. 2017. “Efektivitas Putusan Pemidanaan Maksimal Bagi Pelaku Tindak Pidana Korupsi dalam Rangka Pengetasan Kemiskinan”. Jurnal Hukum. Vol. 1, No. 2, Agustus 2017. Tangerang Selatan: Universitas Pamulang

Faisal Santiago. 2017. “Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi oleh Penegak Hukum untuk Terciptanya Ketertiban Hukum”. Jurnal Pagaruyuang Law. Vol. 1, No.1, Juli 2017. Sumatera Barat: Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat.

Siti Syahida Nurani. 2018. “Konstruksi Putusan Hakim Tindak Pidana Korupsi yang Berprespektif Transendental”. Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum. Kupang: Universitas Muhammadiyah Kupang. (https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/index/pengadilan/mahkamahagung/kategori/gratifikasi1/page/3.html).

Published

2024-04-26

How to Cite

Ryan Perdana Simamora, & Rahul Ardian Fikri. (2024). Enforcement Law Against Prisoners Prisoners in the Crime of Corruption of Bribery and Gratification : Case Study at Class I Correctional Institution Medan. International Journal of Sociology and Law, 1(2), 36–45. https://doi.org/10.62951/ijsl.v1i2.47