Implications of the Decision of the Regent of North Tapanuli Number 6 of 2022 on the Provision of Land Services to the Community

Authors

  • Freddi Agus Hutapea Universitas Pembangunan Panca Budi
  • Henry Aspan Universitas Pembangunan Panca Budi
  • Abdul Rahman Maulana Siregar Universitas Pembangunan Panca Budi

DOI:

https://doi.org/10.62951/ijsl.v1i2.48

Keywords:

Decision, North Tapanuli Regent, Service, Community

Abstract

Challenges in establishing customary forests in Indonesia are caused by complicated bureaucracy, lack of synchronization between central and local bureaucracy, and the politics of citizen struggle using the identity of indigenous peoples. In the face of changes to Areal Penggunaan Lain (APL), there needs to be a careful approach and close collaboration between the local government, the central government, and indigenous peoples to achieve a balance between economic development, environmental preservation, and the rights of indigenous peoples. The research specification used in this research is descriptive analytical, which seeks to describe or describe events and events without conducting hypotheses and statistical calculations. Also normative juridical, namely research based on Ministerial regulations, books, and decrees of the Regent of North Tapanuli. The central and local governments have taken significant steps in recognizing and protecting the traditional and cultural rights of indigenous peoples. Changes in the Areal Penggunaan Lain (APL) can have serious impacts, requiring a cautious approach and close collaboration to maintain a balance between economic development, environmental preservation and the rights of indigenous peoples. Suggestions are made that local and central governments improve collaboration, concretely empower indigenous peoples, and integrate sustainable measures in policies to achieve a sustainable balance.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Textbook

Abunawar, Hadri dan Samsul Arifin, Hak Masyarakat Hukum Adat Dalam Penguasaan Hutan Adat Di Lampung Barat, Lampung: Sai Wawai Publishing, 2019.

Bosko, Rafael Edy, Hak-Hak Masyarakat Adat dalam Konteks Pengelolaan Sumber Daya Alam, Jakarta: ELSAM, 2006.

Hadjon, Philipus M, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Surabaya: Bina Ilmu, hlm. 2007.

Harsono, Boedi, Hukum Agraria Indonesia, Jakarta: Djambatan, 2008.

HS, Salim dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis Dan Desertasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013.

Lubis, M. Solly, Filsafat Ilmu dan Penelitian, Mandar Maju, Bandung, 1994.

Mertokusumo, Sudikno. Mengenal Hukum: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2014.

Muchsin, Imam Koeswahyono, dan Soimin, Hukum Agraria Indonesia dalam Perspektif Sejarah, Bandung: Refika Aditama, 2010.

Naution, Bahder Johan, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Bandung: Penerbit Mandar Maju, 2007.

Rahardjo, Soetjipto, Permasalahan Hukum di Indonesia, Bandung: Alumni, 2002.

Salim, Hasanu Simon, Dasar-Dasar Hukum Kehutanan, Jakarta: Sinar Grafika, 2004.

Santoso, Urip, Hukum Agraria dan Hak-Hak Atas Tanah, Jakarta: Kencana, 2006.

Simanjuntak, B.A. Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba, Bagian Sejarah Batak. Jakarta: Yayasan Obor, 2009.

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. 2005.

Supriyadi, Bambang Eko, Hukum Agraria Kehutanan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.

Widowati, Dyah Ayu, Ahmad Nashih Luthfi dan I Gusti Nyoman Guntur, Pengakuan Dan Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat Di Kawasan Hutan, Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, 2014.

Legislation

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor: SK.342/MENLHK-PSKL/PKTH/PSL.1/1/2022

Keputusan Bupati Tapanuli Utara Nomor 06 Tahun 2022 tentang Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Huta Ginjang Desa Huta Ginjang Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

Scientific Journal

Fitrianto, Bambang, T Riza Zarzani, “Analisa Ilmu Hukum Terhadap Kajian Normatif Kebanaran Dan Keadilan”, Vol.4, No.1 Tahun 2021, Soumatera Law Review.

Rachman, Noer Fauzi Mia Siscawati, “Masyarakat Hukum Adat Adalah Penyandang Hak, Subjek Hukum, dan Pemilik Wilayah Adatnya: Memahami secara Kontekstual Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia atas Perkara Nomor 35/PUU-X/2012”, Suplemen jurnal Wacana, Insist Press, 2014.

Roewiastoeti, Maria Rita, “Dampak Sosial Politik Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-X/2012”, Wacana edisi 33, tahun XVI, 2014.

Internet

Arif, Yanriko, “Perlindungan Hukum Pasien Atas Tindakan yang Mengakibatkan Bayi dalam Persalinan”, melalui https://repository.unpas.ac.id, diakses Kamis, 05 November 2020, Pukul 20.23 wib.

Katingka, Natsun, “Birokrasi Rumit Masih Jadi Penghambat Penetapan Hutan Adat”, https://www.kompas.id, diakses pada hari Minggu, 10 September 2023.

Published

2024-04-26

How to Cite

Freddi Agus Hutapea, Henry Aspan, & Abdul Rahman Maulana Siregar. (2024). Implications of the Decision of the Regent of North Tapanuli Number 6 of 2022 on the Provision of Land Services to the Community. International Journal of Sociology and Law, 1(2), 46–63. https://doi.org/10.62951/ijsl.v1i2.48