Family Visiting Service System for Prisoners in Class II B Tanjung Pura Detention Centre

Authors

  • Bangun P Manalu Universitas Pembangunan Panca Budi
  • Rahul Ardian Fikri Universitas Pembangunan Panca Budi

DOI:

https://doi.org/10.62951/ijsl.v1i2.69

Keywords:

Service System, Visiting, Class II B Prison, Tanjung Pura

Abstract

In order to prevent the distribution and use of narcotics in detention centers, narcotics dealers are subject to a specific minimum penalty for the type of punishment that can be imposed on criminals. The social issue in giving to prisoners who have committed criminal acts of narcotics abuse is the prisoner's right to receive a reduced sentence if they have good behavior while undergoing training. The nature of the research used is normative legal research and the data collection method used in this research is secondary data obtained through library research, namely by conducting research on various literature such as books, laws, with the aim of to look for concepts or understandings related to the problem of the Family Visiting Service System for Inmates in the Class II B Tanjung Pura Detention Center. Legal Arrangements for the Family Visiting Service System for Inmates in the Class II B Tanjung Pura Detention Center can be interpreted as a place where people are gathered who violate the rules and norms that exist in society. Meanwhile, the principle adopted by correctional institutions is to position prisoners as subjects who are seen as individuals, ordinary citizens, and as creatures of God. Based on this, in prison prisoners receive guidance and guidance with the hope that after completing their sentence, prisoners can socialize with the community and improve their skills so they can live independently in society. Factors Inhibiting the Family Visiting Service System for Inmates in the Class II B Detention Center in Tanjung Pura, from children to adults, are not free from narcotics, in Indonesian law enforcement the morning criminal sanctions for narcotics dealers do not seem to be feared by the dealers because it is proven by Year after year the problem of narcotics always increases.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Textbook

Amir, M dan Imran Duse, 2007, Narkoba Ancamann Generasi Muda, Gerpana, Kaltim.

Ali, Zainudin, 2009, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta.

Atmasasmita, Romli, 2005, Pengantar Hukum Pidana Internasional, Refika Aditama, Bandung.

Arief, Barda Nawiwi, 1986, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung.

Hamzah, Ali, 1983, Tinjauan Ringkas Sistem Pemidanaan di Indonesia, Cetakan Pertama, Jakarta.

Harsono, CI, 1995, Sistem Baru Pembinaan Narapidana, Djambatan, Jakarta.

Chazawi, Adami, 2008, Hukum Pidana Bagian I, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Koesnan, 1962, Politik Penjara Nasional, Rineka Cipta, Jakarta

Koeswadji Hermin Hadiati, 1995, Perkembangan Macam-Macam Pidana Dalam Rangka Pembangunan Hukum Indonesia, Citra Aditya, Bandung.

Makaroa, Taufik, Suharsil, Moh. Zakky, 2007, Tindak Pidana Narkotika, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Muhammmad, Abdulkadir, 2004, Hukum dan Peneltian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung.

Mardani, 2008, Penyalahgunaan Narkoba Dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Pidana Nasional, Rajagrafindo Pustaka, Jakarta.

Muladi, 2002, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Universitas Diponegoro, Semarang.

Marzuki Mahmud, Peter, 2005, Penelitian Hukum, Edisi Revisi, Kencana, Jakarta .

P. A. F. Lamintang, 1984, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Baru, Bandung.

Panjaitan dan Simorangkir, 1995, LAPAS Dalam Prespektif Sistem Peradilan Pidana, Pustaka Sinar harapan, Jakarta.

Poernomo Bambang, 1986, Pelaksanaan Pidana Penjara Dengan Sistem Pemasyarakatan, Liberty, Yogyakarta.

Priyatno Dwidja, 2006, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Di Indonesia, Refika Aditama, Bandung.

Sasangka, Hari, 2003, Narkoba dan Psikotropika Dalam Hukum Pidana, Mandar Maju, Jakarta

Soejono, D, 1998, Beberapa Permasalahan Hukum Dalam Rangka Pembangunan Di Indonesia, Universitas Indonesia, Jakarta.

Soekanto, Soerjono, Sri Mamuji, 1998, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali, Jakarta.

Soemitro, Ronny Hanitijo, 1986, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sudarto, 1996, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung.

Sugiono, Dendy, 2001, Kamus Besar Bahasa Indonesia Cetakan Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta.

Suhardjo, 2002, Hukum Pidana, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Samosir Djisman, 1992, Fungsi Pidana Penjara Dalam Sistem Pemidanaan di Indonesia, Bina Cipta, Bandung.

Saroso, 1975, Sistem Pemasyarakatan, Ceramah Dalam Lokakarya Sistem Pemasyarakatan BPHN, Jakarta.

Seno Adji Indriyanto, 2011, Hukum Pidana, Rajawali Pers, Jakarta.

Soekanto, Soejono dan Mamudji Sri, 2012, Penelitianf Hukum Normatif SuatuTinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada., Jakarta.

Suhardjo, 1963, Pohon Beringin Pengayoman. Rumah Pengayoman Sukamiskin, Bandung.

Suparni Niniek, 1996, Eksistensi Pidana Denda Dalam Sistem Pidana Dan Pemidanaan, Sinar Grafika, Jakarta

Syahruddin, 2010, Pemenuhan Hak Asasi Warga Binaan Pemasyarakatan Dalam Melakukan Hubungan Biologis Suami Isteri. Disertasi, Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar

Hoeve, Van, 1990, Ensiklopedia Indonesia, Ikhtiar Baru, Jakarta

Winanti, 2009, Pengenalan Therapeutic Community, Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta

Legislation

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika,

Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 Tentang Badan Narkotika Nasional,

Undang-Undang No. 14 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan

Peraturan perundang-undangan yang masih terkait, yang masih berlaku di Indonesia serta Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang syarat dan tata cara pelaksanaan hak warga binaan Pemasyarakatan

Published

2024-05-18

How to Cite

Bangun P Manalu, & Rahul Ardian Fikri. (2024). Family Visiting Service System for Prisoners in Class II B Tanjung Pura Detention Centre. International Journal of Sociology and Law, 1(2), 128–139. https://doi.org/10.62951/ijsl.v1i2.69